Saturday, February 16, 2019

Proses Manajemen Inventarisasi dan Gudang

Disini saya akan membahas pertanyaan seputar proses manajemen inventarisasi dan gudang. 
Sebelum menjawab beberapa pertanyaan yang lebih dalam mengenai proses manajemen inventarisasi dan gudang. Saya akan memberikan penjelasan sedikit mengenai pengertian dari proses manajemen inventarisasi dan gudang ini. Jadi pengertian dari proses manajemen inventarisasi dan gudang merupakan proses-proses yang kompleks dalam perusahaan biasanya dalam usaha retail. Pada perusahaan-perusahaan yang besar biasanya barang atau stok diletakkan terlebihn dahulu di area penerimaan gudang dalam bentuk yang masih baku lalu kemudian dipindahkan ke dalam rak atau penyimpanan stok. Namun pada perusahaan yang relatif masih kecil barang akan diletakkan langsung dalam rak atau tempat penyimpanan stok. 
Pertanyaan pertama yang akan saya bahas adalah mengenai perbedaan dari one-step dan two-step stock transfer. Perbedaannya adalah sebagai berikut.

a. Jumlah step.
Pada one-step stock transfer akan dijalankan dua tugas yaitu masalah dan penerimaannya (receipt)  sebagai satu step. Sedangkan prosedur dalam two-step stock transfer ini diselesaikan dalam langkah yang terpisah-pisah. 

b. Jumlah dokumen material yang dibuat. 
Dalam one-step stock transfer hanya satu dokumen material yang dibuat dan dalam two-step stock transfer akan ada dua dokumen material yang dibuat. 

c. Nilai material. 
Nilai material di pabrik penerima sama dengan nilai pabrik pemasuk dalam one-step stock transfer, tetapi mungkin berbeda dengan two-step stock transfer. 

d. Status dari stok.
Stok dari pabrik yang menerbitkan akan berkurang sedangkan stok dari penerima akan bertambah. Hal ini terjadi pada one-step stock transfer. Dalam two-step stock transfer bahan akan diletakkan pada status persediaan "in-transit" di lokasi penerima karena bahan tidak langsung tiba di lokasi tujuan. Kemudian, ketika barang diterima secara fisik di lokasi tujuan, langkah kedua atau proses tanda terima akan mengubah status barang dari "in-transit" menjadi pengunaan yang tidak dibatasi atau tidak dikenal. 

e. Pengunaan 
Ketika kedua lokasi dekat satu sama lain dan tidak ada tanda waktu yang signifikan antara masalah dan penerimaan, prosesdur one-step adalah pilihan yang tepat untuk digunakan. Tetapi apabila kedua lokasi tidak berdekatan satu sama lain dan memiliki jeda waktu antara penerbitan dan penerimaan yang jauhnya signifikan maka two-step stock transfer adalah prosedur yang tepat untuk digunakan perusahaan.

Selanjutnya, saya akan menjelaskan perbedaan antara pengunaan pesanan transportasi stok tanpa pengiriman, dengan pengiriman, dan dengan pengiriman dan penagihan dari berbagai sisi.

a. Prosedur one-step dan two-step.
Untuk pesanan transportasi stok (STO) tanpa pengiriman hanya bisa menggunakan prosedur two-step. Sedangkan untuk STO dengan pengiriman dan dengan pengiriman serta penagihan dapat menggunakan prosedur one-step maupun two-step.

b. Harga
Harga pembelian dimasukkan kedalam STO berdasarkan kondisi dari harga dan informasi dari catatan untuk STO dengan pengiriman dan penagihan. Lain halnya dengan dua jenis STO lainnya.

c. Mode persediaan.
Dalam STO dengan pengiriman dan penagihan, bahan-bahan diklasifikasikan sebagai "in-transit" di pabrik penerima sampai bahan dicek benar-benar sudah diterima lalu setelah itu status bahan diubah menjadi tidak terbatasi. Untuk dua jenis STO lainnya bahan-bahan diklasifikasi sebagai "transit"  dan kemudian diubah menjadi tidak terbatasi.

d. Penilaian
Dalam STO dengan pengiriman dan penagihan, penilaian didasarkan atas harga pembelian di STO. Sedangkan untuk STO dengan dan tanpa pengiriman, penilaian didasarkan atas harga dari pabrik pengirim.

e. Langkah penagihan
Untuk langkah penagihan di pabrik pengirim dan langkah verifikasi faktur di pabrik penerima hanya ada pada STO dengan pengiriman dan penagihan.

f. Langkah pengiriman
Langkah pengiriman hanya ada pada STO dengan pengiriman dan langkah pengiriman dan penagihan.

Referensi:

Tuesday, February 12, 2019

Proses Produksi Dalam Perusahaan

Untuk mengenal lebih dalam mengenai proses produksi dalam perusahaan, kita perlu terlebih dahulu mengenal pengertian dari apa itu proses dan apa itu produksi. Menurut KBBI, proses artinya runtutan perubahan dalam perkembangan sesuatu. Produksi artinya proses mengeluarkan hasil atau produk. Jadi, proses produksi adalah kegiatan yang membutuhkan waktu untuk menghasilkan barang atau jasa dengan menggunakan alat-alat pendukung seperti mesin, tenaga kerja, bahan baku, dan lain lain.

Dalam proses produksi tentunya banyak langkah-langkah yang perlu diperhatikan perusahaan agar barang atau jasa yang dihasilkan itu mempunyai nilai yang baik. Baik dalam segi kualitas maupun juga fungsi yang didapat dari hasil produksi tersebut. Perusahaan memerlukan strategi manufaktur yang berbeda sesuai dengan jenis produk yang ingin diproduksi dan  model bisnis apa yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga menguntungkan perusahaan. Ada 2 strategi yang paling sering digunakan oleh perusahaan yaitu make to stock dan make to order. Baik make to stock maupun make to order mempunyai karateristiknya masing-masing. Make to stock  adalah suatu proses membuat produk akhir untuk disimpan dan kebutuhan untuk konsumen akan diambil dari persediaan yang ada di gudang. Cirinya adalah jadwal produksi diatur oleh perkiraan permintaan, menyimpan produk jadi, bagian sales harus menjual berdasarkan porsi dari persediaan yang belum terikat dengan order. Selain itu juga tingkat persediaan tergantung pada waktu respon permintaan dari pelanggan. Sistem produksi didasarkan pada order  yang akan datang bukan pada order sekarang.  Contoh produknya adalah makanan dan minuman. Make to order adalah sebuah strategi produksi yang biasanya memungkinkan konsumen untuk membeli produk yang disesuaikan dengan spesifikasi konsumen. Contoh produknya adalah bisnis komputer bermerk DELL.

Jenis proses produksi yang paling umum adalah diskrit, berulang, dan proses manufaktur. Dalam proses manufaktur yang berulang dan diskrit, setiap unit yang diproduksi berbeda dengan unit yang lain. Dalam pembuatan berulang, bahan yang sama diproduksi berulang kali selama periode waktu dengan kecepatan pengerjaan relatif konstan. Dalam pembuatan diskrit, perusahaan memproduksi bahan yang berbeda dari waktu ke waktu dalam satu batch.  Perlu diketahui juga dalam proses manufaktur pada produksi bahan lebih sering diukur dalam volume seperti liter, galon atau barel daripada dalam satuan unit individu. Dalam proses pembuatan bahan, komponen tidak dapat diidentifikasi karena mereka tercampur bersama dengan produk akhir.

Proses produksi terdiri dari 8 langkah yaitu permintaan produksi, otorisasi produksi, rilis pesanan produksi, bahan baku dan masalah barang setengah jadi, produksi, konfirmasi produksi, penerimaan barang jadi, dan penyelesaian pesanan. Setiap dari langkah-langkah ini dipengaruhi oleh banyak faktor bak dari dalam maupun dari luar proses produksi. Data master utama untuk proses produksi tercantum dalam daftar pusat kerja bahan dan rute dari produk. BOM mengidentifikasi bahan baku dan barang setengah jadi yang dibutuhkan untuk memproduksi satu atau lebih unit barang jadi. BOM juga berisi informasi terperinci mengenai barang jadi serta masing-masing bahan yang diperlukan dalam proses produksi.

Referensi:

Saturday, February 2, 2019

Mengenal lebih lanjut mengenai proses pemenuhan dalam perusahaan

Pertama- tama saya akan membahas struktur dan beberapa istilah yang digunakan dalam kegiatan pemenuhan yang ada dalam perusahaan. 

Yang pertama ada yang dinamakan dengan sales order. Sales order merupakan dokumen internal yang berisi informasi yang diperlukan untuk mengisi apa saja yang dipesan oleh pelanggan dalam bentuk yang telah terstandarisasi. Dokumen ini berisi konfirmasi yang dikirim pelanggan sebelum memberikan barang atau jasa. Dokumen ini dibuat setelah penawaran diterima oleh calon pelanggan.
Struktur yang ada dalam sales order biasanya yaitu ada nomor pesanan dimana nomor pesanan ini ditentukan otomatis oleh sistem sesuai dengan urutan pemesanan. Selanjutnya ada tanggal pesanan, term atau yang dimaksud dengan jangka waktu pembayaran, nama pelanggan, salesman atau pihak yang terkait dengan proses pemenuhan, lokasi, alamat penagihan dan pengiriman, tanggal pengiriman, mata uang, diskon menggunakan, barang atau jasa yang akan ditawarkan ke pelanggan, lalu juga deksripsi mengenai barang atau jasa tersebut. Kuantitas dan satuan dari barang juga perlu dicantumkan. Tidak lupa juga perlu dicantumkan harga dan lampiran supaya perincian barang atau jasa yang diperlukan lebih jelas.

Berikutnya ada delivery document. Dokumen ini merupakan dokumen yang mengidentifikasi bahan mana yang akan dikirim ke mitra usaha dan dari pabrik mana. Pada umumnya, delivery document memberikan instruksi pengiriman untuk pesanan atau jumlah barang yang akan dikirim. Fungsi lainnya juga untuk mengalihkan kepemilikan produk kepada pelanggan. Beberapa juga diperuntukkan untuk menentukan harga produk dan biaya tambahan. Struktur yang wajib ada dalam delivery document yaitu nomor surat, nama dan jumlah barang, keterangan dari barang, nomor order dan yang terpenting tanda tangan penerima, pengirim, dan pihak ekspedisi.

Ada juga yang dinamakan billing document. Billing document ini adalah untuk membuat berbagai dokumen seperti faktur untuk produk atau untuk layanan serta untuk catatan debit kredit. Tujuan dari langkah ini juga untuk membatalkan dokumen yang dibuat sebelumnya. Tagihan dapat didasarkan pada pengiriman yang telah dikirim ke pelanggan atau pada pesanan yang belum dikirim. Langkah ini menggunakan organizational data, master data, dan transaction data dari langkah-langkah pada proses sebelumnya. Strukturnya ada header dan items. Dalam header berisi nama pelanggan, status, tanggal, jenis pengiriman dan pembayaran, serta harga. Selanjutnya pada items berisi informasi detail tentang produk yang perlu dibayar.

Dalam proses pemenuhan juga dibahas tentang hubungan antar kunci-kunci elemen dalam proses pemenuhannya. 
a. Hubungan antara quotations dan sales orders. 
Dua quotations dapat digunakan untuk membuat satu sales order dan satu quotations dapat digunakan untuk membuat dua sales order (dengan perbedaan kebutuhan).
b. Hubungan antara sales orders dan deliveries.
Dua sales orders dapat digabungkan menjadi satu pengiriman (dengan karakteristik yang sama) dan juga bisa membagi satu sales orders kedalam dua pengiriman saat mengirim ke wilayah geografis yang berbeda.
c. Hubungan antara deliveries dan transfer requirements.
Dua pesanan pengiriman dapat digabungkan kedalam satu pesanan transfer (pengelompokkan pesanan sesuai area tertentu). Satu pengiriman dapat menghasilkan dua pesanan transfer.
d. Hubungan antara deliveries dan billing documents.
Beberapa pengiriman dapat digabungkan dalam satu billing documents. Proses ini hanya dapat digunakan saat pengiriman memiliki karakteristik yang sama sehubungan dengan pembayar, tanggal penagihan, dan lokasi tujuan. Sebaliknya satu pengiriman dapat menghasilkan banyak faktur. Proses yang ini terjadi ketika ketentuan pembayaran untuk barang-barang dalam pengiriman berbeda.

Referensi: