Saya akan membahas beberapa pertanyaan dari Ujian Tengah Semester Enterprise Information System.
Ada tiga jenis data dalam sistem perusahaan dan keterkaitan diantara mereka.
1. Organizational Data
Data ini berhubungan dengan Financial Accounting dan berisi client, company code, dan business area.
- Client: organisasi tertinggi dalam perusahaan (sistem).
- Company code: representasi client yang terdiri dari banyak perusahaan (tingkat menengah dalam organisasi).
- Business area: divisi-divisi internal dalam enterprise yang digunakan untuk menetapkan area pertanggungjawaban supaya sesuai dengan requirement untuk external reporting pada suatu segmen (divisi enterprise).
2. Master Data
Data utama yang harus dibuat dengan benar supaya transaksi dapat dilakukan. Data ini tersimpan terpusat dan digunakan dalam sistem SAP. Master data terdiri dari vendor master data, purchasing info record, material master data, condition master data, output master data.
3.Transaction Data
Data yang mendeskripsikan sebuah event dan biasanya dideskripsikan dengan verbs. Transaction data selalu punya dimensi waktu dan nilai numerial.
Typical: 1. Financial: orders, invoices, payments
2. Work: plans, activity records
3. Logistics: deliveries, storage records, travel records.
Key organizational data di financial accounting ada beberapa, sebelumnya saya akan menjelaskan bahwa ada 2 jenis accounting dalam organizational data. Yang pertama adalah financial accounting yang mengurus data-data keuangan eksternal yang berdampak pada perusahaan sedangkan yang kedua adalah management accounting yang mengurus bagian internal pembukuan keuangan. Berikut adalah beberapa kuncinya:
1. General ledger account : untuk merekam dampak finansial pada langkah-langkah proses bisnis.
2. Account payable accounting : berhubungan dengan proses procurement.
3. Account receivable accounting : berhubungan dengan proses fulfillment dan untuk mengelola utang pelanggan.
4. Bank ledger account : berhubungan dengan perekaman data transaksi bank.
5. Asset accounting : merekam data pembelian, pemakaian, pembuangan asset.
Dalam sistem informasi perusahaan juga ada 3 jenis level purchasing yaitu:
1. Enterprise level purchasing : disebut juga cross company code purchasing organization dan merupakan tipe yang tersentralisasi. Pada tipe purchasing company, hanya ada satu purchasing organization untuk satu enterprise. Pada model ini purchasing organization ditempatkan pada setiap plant bukan setiap company code. Tipe ini, enterprise tidak bisa bereaksi cepat untuk perubahan lokal.
2. Company level purchasing organization : disebut juga cross plant model. Model ini bertanggung jawab kepada beberapa plant pada satu company code. Biasanya diterapkan enterprise dan kurang tersentralisasi karena dimiliki oleh setiap company code artinya banyak purchasing organization dalam satu enterprise (satu enterprise punya satu atau lebih company code). Dilakukan untuk mempermudah pajak.
3. Plant level purchasing organization : memiliki sifat paling desentralisasi, biasa disebut plant specific purchasing organization. Setiap plant punya purchasing organization sendiri. Tipe ini mampu untuk menyesuaikan praktik dan kondisi lokal favorit sehingga dapat membuat penawaran terbaik.
Dalam proses fulfillment ada beberapa kunci-kunci elemen dalam proses pemenuhannya yaitu sebagai berikut.
a. Hubungan antara quotations dan sales orders.
Dua quotations dapat digunakan untuk membuat satu sales order dan satu quotations dapat digunakan untuk membuat dua sales orders (dengan perbedaan kebutuhan).
b. Hubungan antara sales orders dan deliveries.
Dua sales orders dapat digabungkan menjadi satu pengiriman (dengan karakteristik yang sama) dan juga bisa membagi satu sales order kedalam dua pengiriman saat mengirim ke wilayah geografis yang berbeda.
c. Hubungan antara deliveries dan transfer requirements
Dua pesanan pengiriman dapat digabungkan kedalam satu pesanan transfer (pengelompokkan pesanan sesuai area tertentu). Satu pengiriman dapat menghasilkan dua pesanan transfer.
d. Hubungan antara deliveries dan billing documents
Beberapa pengiriman dapat digabungkan dalam satu billing documents. Proses ini hanya dapat digunakan saat pengiriman memiliki karakteristik yang sama sehubungan dengan pembayar, tanggal penagihan, dan lokasi tujuan. Sebaliknya satu pengiriman dapat menghasilkan banyak faktur (billing documents). Proses ini yang terjadi saat ketentuan pembayaran untuk barang-barang dalam pengiriman berbeda.
Dampak keuangan dari langkah-langkah proses produksi.
1. Authorize production : dikarenakan pesanan produksi termasuk perkiraan awal untuk berbagai biaya komponen (material & overhead). Biaya-biaya terkait dengan akun yang sesuai dalam buku besar. Misal: sebagai akun konsumsi material.
2. Good issue : karena akun buku besar umum terpengaruh, dokumen FI dibuat untuk mencatat data akutansi keuangan.
3. Confirmations : akan ada konfirmasi yang berhubungan dengan pekerjaan produksi soal siapa yang menyelesaikan dan pekerjaan apa saja yang telah diselesaikan perusahaan tentu akan memberikan gaji pada pekerja.
4. Good receipt : tanda terima akan menunjukkan biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan, tergantung produknya. Menyesuaikan juga supaya jumlah barang sesuai dengan yang direncanakan.
5. Completion : menunjukkan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk tahap produksi.
4. Bank ledger account : berhubungan dengan perekaman data transaksi bank.
5. Asset accounting : merekam data pembelian, pemakaian, pembuangan asset.
Dalam sistem informasi perusahaan juga ada 3 jenis level purchasing yaitu:
1. Enterprise level purchasing : disebut juga cross company code purchasing organization dan merupakan tipe yang tersentralisasi. Pada tipe purchasing company, hanya ada satu purchasing organization untuk satu enterprise. Pada model ini purchasing organization ditempatkan pada setiap plant bukan setiap company code. Tipe ini, enterprise tidak bisa bereaksi cepat untuk perubahan lokal.
2. Company level purchasing organization : disebut juga cross plant model. Model ini bertanggung jawab kepada beberapa plant pada satu company code. Biasanya diterapkan enterprise dan kurang tersentralisasi karena dimiliki oleh setiap company code artinya banyak purchasing organization dalam satu enterprise (satu enterprise punya satu atau lebih company code). Dilakukan untuk mempermudah pajak.
3. Plant level purchasing organization : memiliki sifat paling desentralisasi, biasa disebut plant specific purchasing organization. Setiap plant punya purchasing organization sendiri. Tipe ini mampu untuk menyesuaikan praktik dan kondisi lokal favorit sehingga dapat membuat penawaran terbaik.
Dalam proses fulfillment ada beberapa kunci-kunci elemen dalam proses pemenuhannya yaitu sebagai berikut.
a. Hubungan antara quotations dan sales orders.
Dua quotations dapat digunakan untuk membuat satu sales order dan satu quotations dapat digunakan untuk membuat dua sales orders (dengan perbedaan kebutuhan).
b. Hubungan antara sales orders dan deliveries.
Dua sales orders dapat digabungkan menjadi satu pengiriman (dengan karakteristik yang sama) dan juga bisa membagi satu sales order kedalam dua pengiriman saat mengirim ke wilayah geografis yang berbeda.
c. Hubungan antara deliveries dan transfer requirements
Dua pesanan pengiriman dapat digabungkan kedalam satu pesanan transfer (pengelompokkan pesanan sesuai area tertentu). Satu pengiriman dapat menghasilkan dua pesanan transfer.
d. Hubungan antara deliveries dan billing documents
Beberapa pengiriman dapat digabungkan dalam satu billing documents. Proses ini hanya dapat digunakan saat pengiriman memiliki karakteristik yang sama sehubungan dengan pembayar, tanggal penagihan, dan lokasi tujuan. Sebaliknya satu pengiriman dapat menghasilkan banyak faktur (billing documents). Proses ini yang terjadi saat ketentuan pembayaran untuk barang-barang dalam pengiriman berbeda.
Dampak keuangan dari langkah-langkah proses produksi.
1. Authorize production : dikarenakan pesanan produksi termasuk perkiraan awal untuk berbagai biaya komponen (material & overhead). Biaya-biaya terkait dengan akun yang sesuai dalam buku besar. Misal: sebagai akun konsumsi material.
2. Good issue : karena akun buku besar umum terpengaruh, dokumen FI dibuat untuk mencatat data akutansi keuangan.
3. Confirmations : akan ada konfirmasi yang berhubungan dengan pekerjaan produksi soal siapa yang menyelesaikan dan pekerjaan apa saja yang telah diselesaikan perusahaan tentu akan memberikan gaji pada pekerja.
4. Good receipt : tanda terima akan menunjukkan biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan, tergantung produknya. Menyesuaikan juga supaya jumlah barang sesuai dengan yang direncanakan.
5. Completion : menunjukkan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk tahap produksi.
No comments:
Post a Comment