Pada bab ini saya akan membahas mengenai hal-hal seputar akutansi dalam sistem informasi perusahaan.
Pertama, saya akan menjelaskan tentang kunci organizational data dalam financial accounting. Kuncinya ada 3 yaitu client, company code, dan business area. Client merupakan tingkat organisasi tertinggi dan mewakili usaha yang terdiri dari banyak perusahaan. Oleh karena itu, bahkan perusahaan terbesar hanya dapat memiliki satu klien. Selanjutnya, perusahaan-perusahaan ini diwakili dengan yang dinamakan company codes. Company code merupakan tingkat menengah dalam tingkat organisasi. Lalu, yang terakhir adalah business area. Dimana business area merupakan divisi internal suatu perusahaan yang digunakan untuk menentukan dan mendefinisikan area tanggung jawab atau untuk memenuhi segala persyaratan eksternal dalam laporan dari segmen perusahaan. Segmen adalah divisi dari suatu perusahaan dimana manajemen memonitor kinerja dari segi pendapatan, biaya, dan lain-lain yang dilakukan secara terpisah dari segmen lainnya. Business area seringkali didasarkan pada bagian produk perusahaan atau divisi geografisnya, di seluruh company code. Laporan keuangan dihasilkan untuk setiap business area dalam perusahaan.
Selanjutnya, saya akan membahas mengenai parallel accounting. Definisi dari parallel accounting adalah proses dimana perusahaan menerapkan buku kas secara paralel dan menggunakan masing-masing buku kas tersebut untuk tujuan yang berbeda. Perusahaan menentukan buku kas untuk setiap company code berdasarkan praktik dari akutansi lokal. Ada 2 jenis parallel accounting yaitu leading ledger dan non-leading ledger. Keduanya ini mempunyai fungsi dan hasil yang berbeda sehingga perusahaan perlu menegakkan lebih dari satu jenis buku kas. Dalam artian lain, perusahaan perlu menegakkan kedua jenis buku kas ini.
Leading ledger memiliki kegunaan untuk semua perusahaan dalam suatu perusahaan. Selain itu juga, serangkaian prinsip akuntansi diimplementasikan dan prinsip-prinsip tersebut digabungkan dalam buku besar yang disebut leading ledger ini. Standar untuk menulis laporan keuangan internasional yaitu standar global yang diadopsi oleh banyak negara di dunia.
Non-leading ledger memiliki kegunaan untuk setiap perusahaan, perusahaan mendefinisikan prinsip-prinsip akuntansi berdasarkan praktik akuntansi lokal perusahaan dan yang dinamakan sebagai non-leading ledger.
Hasil dari leading ledger adalah laporan keuangan yang tergabung atau terkonsolidasi untuk seluruh perusahaan, sedangkan hasil dari non-leading ledger adalah laporan keuangan dengan standar terpisah.
No comments:
Post a Comment